Langsung ke konten utama

Pembahasan Soal BAB IV dan BAB V


1. Sebutkan contoh-contoh jurnal dipublikasi tahun 2016 – sekarang, dan pembahasannya pada tema-tema penelitian yang bisa digunakan (1 tema cukup membahas 1 jurnal): 

a.Sistem Informasi 

b.Sistem Pendukung Keputusan (SPK) 

c.Sistem Pakar 

d.Sistem Game technology 

e.Sistem Multimedia 

f.Sistem Jaringan 

2. Bagi mhs yang memiliki 1 digit terakhir pada NIM jika ganjil maka uraikan komponen-komponen yang dibutuhkan pada perancangan sistem informasi akademik berbasis web. Bagi mhs yang memiliki 1 digit terakhir pada NIM jika genap maka uraikan komponen-komponen yang dibutuhkan pada perancangan sistem informasi penjualan produk berbasis android. 

3.Jelaskan apa yang dimaksud dengan Proyek Sistem! Bagi mhs yang memiliki 1 digit terakhir pada NIM jika ganjil maka sebutkan proyek-proyek sistem yang bisa dibangun pada sebuah Perguruan tinggi (minimal 10 proyek sistem)! Bagi mhs yang memiliki 1 digit terakhir pada NIM jika genap maka sebutkan proyek-proyek sistem yang bisa dibangun pada sebuah perusahaan! 

4.Jelaskan apa yang dimaksud dengan Analisa Sistem! Serta sebutkan langkah-langkah yang harus diperhatikan di dalam Analisa Sistem tersebut! Dan sebutkan pula isi laporan hasil analisa!


Jawaban:

1. a. Sistem Informasi

Sistem Informasi Manajemen Aset dan Keuangan https://pdfs.semanticscholar.org/f2df/05fba0d7430a9148ad07df264ac63a6bb9df.pdf 

 Manajemen aset dan keuangan dalam pengelolaan dana sekolah sangat penting untuk menyediakan sarana dan prasarana untuk mendukung sistem pengelolaan keluar atau masuk uang yang ada. Namun, menurut pengamatan dan wawancara yang dilakukan di SMP Negeri 1 Penawar Aji, semua aset dan keuangan sekolah masih dicatat secara manual, yang mengakibatkan terjadinya kesalahan pencatatan, lambatnya proses pembuatan laporan, dan kurang efisiennya pengolahan data. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem informasi manajemen aset dan keuangan berbasis web agar dapat mempermudah dalam proses pembuatan laporan pengolahan dana dan penginputan aset dengan cepat dan efisien. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi dan wawancara langsung di sekolah. Untuk membuat sistem ini, peneliti menggunakan metode prototype di mana sistem akan dievaluasi dan dikembangkan sampai memenuhi kebutuhan pengguna. Dalam proses perancangan sistem, digunakan alat pemodelan Unified Modelling Language (UML) seperti diagram kelas, diagram use case dan diagram aktivitas. Hasil penelitiannya aplikasi yang dikembangkan dapat mempermudah pengelolaan keuangan dan aset di SMP Negeri 1 Penawar Aji dengan meminimalkan kesalahan dan meningkatkan efisiensi pengolahan data di sekolah. 


b. Sistem Pendukung Keputusan

Implementasi Metode TOPSIS Pada Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Biji Kopi Robusta Yang Bernilai Mutu Ekspor (Studi Kasus: PT. Indo Cafco Fajar Bulan Lampung) 

https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/FIJ/article/view/3828/pdf_35 

 PT Indo Cafco sebuah perusahaan yang menampung biji kopi robusta dari petani kopi di Lampung Barat, menghadapi kesulitan untuk menentukan kualitas biji kopi yang berbeda beda. Pemilihan kualitas biji kopi robusta setidaknya dilakukan selama minimal 5 jam untuk setiap pengujian mutu, dengan maksimal 10 karung yang diuji dalam setiap sesi. Hal ini menyebabkan proses pemilihan biji kopi robusta dapat berlangsung selama beberapa hari. Untuk mengatasi masalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem pendukung keputusan yang menerapkan metode TOPSIS (Technique for Order of Preference by Similarity to Ideal Solution) untuk memilih biji kopi robusta yang bernilai mutu ekspor. Metode ini dapat mengukur kinerja alternatif berdasarkan jarak terdekat dari solusi ideal positif dan terjauh dari solusi ideal negatif. Beberapa langkah penerapan metode ini dalam sistem pendukung keputusan pemilihan biji kopi robusta yang bernilai mutu ekspor yaitu membuat matriks keputusan ternormalisasi, membuat matriks keputusan ternormalisasi terbobot, menentukan matriks solusi ideal positif dan solusi ideal negatif, menentukan jarak antara nilai setiap alternatif dengan matriks solusi ideal positif dan negatif, menentukan nilai preferensi untuk setiap alternative. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode TOPSIS efektif digunakan dalam seleksi biji kopi robusta yang bernilai mutu ekspor. Aplikasi pendukung keputusan yang dihasilkan mempermudah pengambilan keputusan dengan rekomendasi hasil dan perankingan kelayakan kopi. Berdasarkan pengujian akurasi sistem pendukung keputusan yang dibangun dengan sampel 32 karung mendapatkan hasil dengan tingkat akurasi 84% dan tergolong kriteria baik dengan membandingkan hasil analasis dari pakar. 


c. Sistem Pakar

SISTEM PAKAR DIAGNOSA GANGGUAN KEJIWAAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB https://jurnal.murnisadar.ac.id/index.php/Tekinkom/article/view/373/241 

Penelitian ini menekankan betapa pentingnya menjaga kesehatan mental dalam kehidupan sehari-hari. WHO menyatakan bahwa kesehatan jiwa adalah kondisi yang memengaruhi perilaku, pikiran, dan mood seseorang. Dengan peningkatan kesadaran akan kesehatan mental, alat yang dapat membantu dalam diagnosis gangguan kejiwaan diperlukan. Menurut penelitian ini, sistem pakar dapat membantu memberikan diagnosis yang cepat dan akurat serta memberikan informasi yang relevan kepada tenaga medis dan pasien. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan sistem pakar berbasis web yang menggunakan metode forward chaining untuk mendiagnosis gangguan kejiwaan. Sistem ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang gejala penyakit, dan membantu pengguna mendapatkan diagnosis awal gangguan kejiwaan. 

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode forward chaining dengan memberikan informasi untuk mendiagnosa 9 data penyakit dan 22 data gejala yang disertai dengan data penyakit, gejala, penjelasan jenis penyakit, penyebab, dan solusi untuk pasien. Hasil dari pengembangan sistem pakar ini mampu mendiagnosa dan mendeteksi gejala gangguan kejiwaan sehingga bisa digunakan oleh pasien dalam bekonsultasi secara digital dan meringankan tim medis (dalam penelitian ini medis puskesmas ledo). Dan hasil pengujian sistem dengan menggunakan black box menunjukkan persentase 100%, sehingga dapat disimpulkan bahwa aplikasi sistem pakar ini layak untuk digunakan. 


d. Sistem Game Technology

PEMBUATAN GAME 2D “ESCAPE PLAN” DENGAN METODE FINITE STATE MACHINE https://ejournal.itn.ac.id/index.php/jati/article/view/2712/2305 

Pengguna game dari berbagai golongan usia meningkat sebagai akibat dari perkembangan teknologi game yang semakin pesat. Hal ini menimbulkan persaingan dalam pengembangan dunia game, di mana faktor utama yang menentukan menarik tidaknya suatu game adalah karakter musuh atau NonPlayable Character NPC).  

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan game 2D berjudul "Escape Plan" dengan menggunakan metode Finite State Machine (FSM) untuk menciptakan karakter musuh yang dapat meniru perilaku manusia, sehingga interaksi antara karakter pemain dan musuh menjadi lebih realistis. 

Metode penelitian yang digunakan adalah metode Finite State Machine (FSM). Metode ini menggunakan tiga hal: keadaan, kejadian, dan aksi untuk menggambarkan tingkah laku sistem.  Jika sistem menerima masukan atau event tertentu, baik yang berasal dari perangkat luar atau komponen dalam sistemnya sendiri, sistem dapat beralih atau bertransisi menuju state lain. 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa game "Escape Plan" berhasil menggunakan metode Finite State Machine (FSM) untuk mengontrol perilaku musuh. Selain itu, game ini mencapai tingkat keberhasilan 100% dalam pengujian gameplay, kecerdasan buatan, fungsionalitas, dan kontrol.  


e. Sistem Multimedia

Pengembangan Sistem E-Learning Politeknik Negeri Lhokseumawe dengan Model Vark

https://jidt.org/jidt/article/view/380/251

Di era digital saat ini, e-learning telah menjadi salah satu metode pendidikan yang paling banyak di terapkan di seluruh dunia. Politeknik Negeri Lhokseumawe, salah satu kampus vokasi di Indonesia, juga menerapkan pembelajaran melalui elearning. Namun, masih ada beberapa masalah salah satunya adalah kurangnya pemahaman materi yang diberikan oleh dosen melalui e-learning. Untuk mengatasi masalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem E-learning dengan mengimplementasikan Model VARK (Visual, Auditory, Reading/writing dan Kinesthetic) yang dapat membantu individu untuk memahami gaya belajar mereka yang dominan, gaya belajar sangat mempengaruhi performa belajar mahasiswa. 

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode R&D (Research and Development) dengan prosedur ADDIE, yang terdiri dari 5 fase: analysis, design, development, implementation, dan evaluation. 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji validitas mendapatkan nilai Aiken V sebesar 0,78, yang menunjukkan bahwa sistem itu layak untuk digunakan. Uji praktikalitas mahasiswa mencapai 78,91% dalam kategori efektif, dan uji praktikalitas dosen mencapai 91,07% dalam kategori sangat efektif. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran e-learning dengan model VARK dapat membantu siswa belajar lebih baik. 


f. Sistem Jaringan

PENGEMBANGAN SISTEM FIREWALL PADA JARINGAN KOMPUTER BERBASIS MIKROTIK ROUTEROS 

https://media.neliti.com/media/publications/563123-pengembangan-sistemfirewall-pada-jaring-831ada93.pdf 

Penggunaan jaringan komputer yang semakin meningkat, maka ancaman keamanan yang mengintai pun semakin banyak. Oleh sebab itu, keamanan jaringan dalam melindungi integritas, kerahasiaan, dan ketersediaan data memiliki peran yang sangat penting. Penulis mengidentifikasi bahwa firewall sebagai salah satu alat yang penting untuk meningkatkan keamanan jaringan.  

Maka dari itu, tujuan penelitian ini adalah untuk merancang sistem firewall yang lebih kompleks pada jaringan komputer berbasis Mikrotik RouterOS dan mengevaluasi kinerja sistemnya. 

Metode yang digunakan penelitian ini yaitu studi literaratur yang mempelajari teori dasar terkait keamanan jaringan komputer; analisis kebutuhan keamanan jaringan pada Laboratorium Komputer dan ICT, STIE Nusa Megarkencana, Yogyakarta; identifikasi fitur-fitur yang ada pada Mikrotik RouterOS dan rancangan sistem firewall; serta implementasi, pengujian, dan evaluasi sistem firewall. 

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem firewall seperti blokir akses ke jaringan internet, blokir akses ke jaringan lokal, dan pembatasan bandwidth berhasil meningkatkan keamanan jaringan secara signifikan.  



2. Untuk memastikan bahwa aplikasi berfungsi dengan baik dan memenuhi kebutuhan pengguna, ada beberapa elemen penting yang harus dipertimbangkan saat membangun sistem informasi penjualan produk berbasis Android. Ini adalah komponen yang diperlukan: 

1. Analisis Kebutuhan

Identifikasi Pengguna

Menentukan siapa saja yang akan menggunakan aplikasi, seperti admin, penjual, dan pembeli.

-Admin: Mengelola keseluruhan sistem, termasuk pengelolaan pengguna dan produk.

-Penjual: Mengelola stok produk, mengupdate harga, dan memproses pesanan.

-Pembeli: Menelusuri produk, melakukan pemesanan, dan melakukan pembayaran.

Kebutuhan Fungsional

Menyusun daftar fitur yang harus ada, seperti pendaftaran pengguna, pengelolaan produk, dan pemesanan.

-Pendaftaran Pengguna: Fitur untuk mendaftar dan masuk bagi admin, penjual, dan pembeli.

-Pengelolaan Produk: Fitur untuk menambah, menghapus, dan mengedit produk.

-Pemesanan: Fitur untuk melakukan pemesanan, melacak status pesanan, dan riwayat transaksi.

-Pembayaran: Integrasi dengan berbagai metode pembayaran online.

-Notifikasi: Mengirim notifikasi kepada pengguna tentang status pesanan dan promosi.

2. Desain Antarmuka Pengguna (UI)

Wireframe:

Membuat sketsa awal dari tampilan aplikasi untuk memvisualisasikan alur pengguna. Contoh sketsa bisa berupa halaman beranda, halaman produk, halaman keranjang belanja, dan halaman pembayaran.

Prototipe:

Mengembangkan prototipe interaktif yang memungkinkan pengguna mencoba alur aplikasi sebelum pengembangan penuh. Prototipe ini digunakan untuk pengujian awal dan mendapatkan umpan balik dari pengguna.

3. Pengembangan Perangkat Lunak

Bahasa Pemrograman:

Menggunakan Java atau Kotlin dalam Android Studio untuk pengembangan aplikasi. Kedua bahasa ini mendukung pengembangan aplikasi Android yang efisien dan berkinerja tinggi.

Framework dan Library:

-Retrofit: Untuk komunikasi data antara aplikasi dan server, menggunakan HTTP.

-Glide: Untuk pengelolaan gambar, seperti memuat dan menampilkan gambar produk.

4. Database

Desain Database:

Menyusun skema database untuk menyimpan data produk, pengguna, dan transaksi. Tabel-tabel utama mungkin termasuk Users, Products, Orders, dan Transactions.

Sistem Manajemen Database (DBMS):

Menggunakan SQLite untuk penyimpanan data lokal pada perangkat Android.

Menggunakan MySQL atau PostgreSQL untuk pengelolaan data di server.

5. Backend Development

API (Application Programming Interface):

Membangun API menggunakan framework seperti Laravel atau Node.js untuk menghubungkan aplikasi dengan database dan menangani logika bisnis.

Keamanan Data:

Implementasi protokol keamanan untuk melindungi data pengguna, termasuk enkripsi data, otentikasi dua faktor, dan penggunaan HTTPS untuk komunikasi yang aman.

6. Pengujian Sistem

Metode Pengujian:

Menggunakan metode black-box testing untuk memastikan semua fungsionalitas berjalan sesuai harapan. Ini melibatkan pengujian dari perspektif pengguna tanpa memeriksa kode internal.

Uji Coba Pengguna:

Melakukan uji coba dengan pengguna nyata untuk mendapatkan umpan balik tentang kegunaan, kinerja, dan keandalan aplikasi. Umpan balik ini digunakan untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan sebelum peluncuran.

7. Implementasi dan Pemeliharaan

Peluncuran Aplikasi:

Mempersiapkan aplikasi untuk dirilis di Google Play Store. Ini mencakup proses pendaftaran aplikasi, pengujian kompatibilitas, dan memastikan aplikasi memenuhi pedoman Google Play.

Pemeliharaan Berkala:

Melakukan pembaruan dan perbaikan bug berdasarkan umpan balik pengguna. Pemeliharaan juga mencakup peningkatan fitur, optimalisasi kinerja, dan pembaruan keamanan.

8. Dokumentasi

Dokumentasi Teknis:

Menyusun dokumentasi tentang arsitektur sistem, API, dan cara penggunaan aplikasi. Dokumentasi ini penting untuk pengembang lain yang mungkin perlu mengelola atau memperbarui aplikasi di masa depan.

Panduan Pengguna:

Membuat panduan bagi pengguna akhir tentang cara menggunakan aplikasi, termasuk langkah-langkah untuk mendaftar, melakukan pemesanan, dan menggunakan fitur lain yang tersedia.



3. Proyek sistem adalah pendekatan terstruktur untuk merencanakan, mengorganisasi, melaksanakan, dan mengendalikan proyek yang berkaitan dengan pengembangan atau perbaikan sistem informasi. Proyek ini dapat mencakup pembangunan sistem baru, pembaruan sistem yang ada, atau pengintegrasian berbagai sistem informasi. Beberapa proyek sistem yang dapat dibangun oleh sebuah perusahaan:

1. Sistem ERP (Enterprise Resource Planning)

Mengintegrasikan berbagai fungsi bisnis seperti keuangan, produksi, logistik, dan sumber daya manusia dalam satu platform.

2. Sistem CRM (Customer Relationship Management)

Mengelola hubungan dengan pelanggan, meningkatkan layanan pelanggan, dan mengoptimalkan strategi pemasaran.

3. Sistem SCM (Supply Chain Management)

Mengelola rantai pasokan dari pengadaan bahan baku hingga distribusi produk akhir untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya operasional.

4. Sistem HRIS (Human Resource Information System)

Mengelola data karyawan, penggajian, pelatihan, rekrutmen, dan evaluasi kinerja.

5. Sistem Keuangan dan Akuntansi

Mengelola transaksi keuangan, pembukuan, pelaporan keuangan, dan analisis kinerja keuangan.

6. Sistem Manajemen Persediaan (Inventory Management System)

Mengelola stok barang, pemesanan ulang, dan inventarisasi untuk mengoptimalkan ketersediaan dan mengurangi biaya penyimpanan.

7. Sistem Manajemen Keamanan Informasi (Information Security Management System)

Mengelola keamanan data dan informasi untuk melindungi aset digital perusahaan dari ancaman keamanan siber.

8. Sistem Business Intelligence (BI)

Mengumpulkan, menganalisis, dan menyajikan data untuk mendukung pengambilan keputusan yang berbasis data.

9. Sistem E-commerce

Platform untuk penjualan produk dan layanan secara online, mencakup fitur seperti katalog produk, keranjang belanja, pembayaran, dan pengiriman.

10. Sistem Pemantauan Kinerja Karyawan

Mengukur dan menganalisis kinerja karyawan secara real-time.



4. Analisis sistem adalah teknik yang digunakan untuk memahami dan mengevaluasi sistem yang ada dengan tujuan meningkatkan efisiensi dan efektivitasnya. Proses ini melibatkan pembagian sistem menjadi bagian-bagian yang lebih kecil sehingga masalah, peluang, dan hambatan dapat diidentifikasi dan dianalisis. Selain itu, analisis sistem bertujuan untuk menemukan kelemahan dalam sistem yang sedang berfungsi dan juga untuk merancang sistem baru yang lebih baik. 

Berikut adalah langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam analisis sistem:

1. Mengidentifikasi Masalah dan Kebutuhan

Langkah pertama adalah mengenali masalah yang ada. Ini mencakup identifikasi penyebab masalah, titik keputusan yang terpengaruh, serta personil kunci yang terkait.

2. Mengumpulkan Data dan Informasi

Analis perlu mempelajari cara kerja sistem yang ada saat ini. Ini dilakukan dengan mengumpulkan data melalui wawancara, observasi, dan teknik pengumpulan data lainnya untuk memahami operasi sistem secara menyeluruh.

3. Analisis Proses dan Data

Pada tahap ini, analis akan menganalisis informasi yang telah dikumpulkan untuk mengidentifikasi kelemahan dan kebutuhan dari sistem. Ini termasuk penilaian terhadap kriteria seperti relevansi, kapasitas, efisiensi, dan keamanan

4. Mengidentifikasi Solusi Alternatif

Mengidentifikasi berbagai solusi yang mungkin untuk mengatasi masalah dan memenuhi kebutuhan yang diidentifikasi.



5. Membuat Laporan Hasil Analisa

Laporan disusun untuk mengkomunikasikan temuan kepada manajemen. Laporan ini mencakup rekomendasi perbaikan dan meminta masukan dari manajemen mengenai langkah selanjutnya


Isi laporan hasil analisa:

1. Ringkasan Temuan: Menyajikan hasil dari analisis secara ringkas.

2. Identifikasi Masalah: Menjelaskan masalah-masalah yang teridentifikasi selama analisis.

3. Analisis Kebutuhan: Menguraikan kebutuhan pengguna dan bagaimana sistem saat ini tidak memenuhi kebutuhan tersebut.

4. Rekomendasi Perbaikan: Menyediakan saran tentang bagaimana sistem dapat diperbaiki atau dirancang ulang.

5. Kesimpulan: Menyimpulkan hasil analisa dan langkah-langkah selanjutnya yang direkomendasikan untuk manajemen


Komentar

Postingan populer dari blog ini

BAB I KONSEP DASAR

1.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 1. Definisi Sistem  Sistem merupakan suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu. Sistem dapat juga diartikan sebagai kumpulan unsur-unsur yang saling berinteraksi satu dengan yang lain untuk menghasilkan tujuan. 2. Karakteristik Sistem  Sifat-sifat khusus yang dimiliki oleh sistem: 1.) Komponen Sistem      Komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi  proses sistem secara keseluruhan.  Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang berarti saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. 2.) Batas Sistem      Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. ...

BAB II TINJAUAN UMUM PENGEMBANGAN SISTEM

    2.1 Perlunya Pengembangan Sistem dalam Suatu Organisasi  Pengembangan Sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Sebab perlunya pengembangan sistem :  1. Adanya permasalahan yang timbul pada sistem lama.  Sistem lama sering kali mengalami ketidakberesan, seperti kesalahan yang tidak disengaja, operasi tidak efisien, serta pelanggaran kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan. 2. Pertumbuhan organisasi  Pertumbuhan organisasi yang menyebabkan harus disusunnya sistem baru. Pertumbuhan organisasi diantaranya adalah kebutuhan informasi yang semakin luas, volume pengolahan data semakin meningkat, perubahan prinsip akuntansi yang baru. Karena adanya perubahan ini, maka menyebabkan sistem yang lama tidak efektif lagi, sehingga sistem yang lama sudah tidak dapat memenuhi lagi semua kebutuhan informasi yang dibutuhkan manajemen. 3. Untuk meraih kesem...

Pembahasan Soal UTS

  1. Sebutkan contoh-contoh jurnal dipublikasikan tahun 2019 – 2024 minimal 3 buah jurnal pada masing-masing tema. Dan pembahasannya pada tema-tema penelitian yang bisa digunakan pada saat penyusunan Skripsi nantinya (1 tema cukup membahas resume/ringkasan 1 jurnal):   a. Sistem Informasi SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) PARIWISATA KOTA BANDUNG MENGGUNAKAN GOOGLE MAPS API DAN PHP  https://jurnal.unnur.ac.id/index.php/jurnalfiki/article/view/389/380 Artikel jurnal ini membahas mengenai pembuatan sistem informasi geografis berbasis web menggunakan Google Maps API dan PHP untuk mempermudah wisatawan menemukan destinasi wisata yang ada di kota Bandung.  Peneliti mengembangkan sistem ini karena masih banyak obyek wisata di kota bandung yang informasinya masih kurang, pemerintah hanya mengandalkan promosi lewat media cetak untuk mempromosikannya. Hal ini belum cukup untuk memberikan informasi kepariwisataan dan dinilai kurang efektif. Wisatawan dapat mengalami kesulitan un...