Langsung ke konten utama

BAB VII DESAIN SISTEM SECARA UMUM


Desain sistem secara umum adalah tahap penting dalam siklus pengembangan sistem yang dilakukan setelah analisis sistem. Pada tahap ini, analis sistem berfokus pada bagaimana membentuk sistem berdasarkan kebutuhan yang telah diidentifikasi sebelumnya. Desain ini memberikan gambaran makro tentang sistem yang akan dibangun, sebelum melanjutkan ke desain terinci.

Tujuan dari desain sistem secara umum adalah untuk memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru serta memenuhi ekspektasi dan kebutuhan pengguna akhir.

Pada tahap desain secara umum, komponen-komponen sistem informasi dirancang dengan tujuan untuk dikomunikasikan kepada user. Komponen sistem informasi yang didesain adalah: Model (mencakup model fisik dan logis dari sistem); Output (menentukan jenis output yang dihasilkan oleh sistem); Input (mengidentifikasi cara data akan dimasukkan ke dalam sistem); Database (merancang struktur penyimpanan data); Teknologi (menentukan teknologi yang akan digunakan untuk mendukung sistem); dan Kontrol (mengatur mekanisme kontrol untuk memastikan integritas dan keamanan data).

1. DESAIN MODEL SECARA UMUM 

Sistem analis dapat mendesain model dari sistem informasi yang diusulkan dalam bentuk Physical System & Logical Model. Bentuk Physical System dapat digambarkan dengan system flowchart. Dan Logical Model dapat digambarkan dengan Data Flow Diagram (DFD). 

Data Flow Diagram 

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat grafis yang digunakan untuk menggambarkan aliran data dalam suatu sistem. DFD membantu dalam memvisualisasikan bagaimana data bergerak dari satu entitas ke entitas lainnya serta bagaimana proses-proses dalam sistem berinteraksi dengan data tersebut.Data Flow Diagram digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika. 

Simbol yang digunakan dalam Data Flow Diagram: 

1.External Entity (Kesatuan Luar) 

Kesatuan luar merupakan kesatuan (entity) di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem. Kesatuan luar dapat berupa: 

a. Suatu kantor, departemen, atau divisi dlm perusahaan 

b. Orang atau sekelompok orang di organisasi tsb 

c. Suatu organisasi atau orang yg berada di luar organisasi seperti misalnya langganan, pemasok 

d. Penerima akhir dari suatu laporan yang dihasilkan oleh sistem 

Simbol: kesatuan luar dapat digambarkan dengan suatu notasi kotak. 

2. Data Flow (Arus Data) 

Arus data mengalir diantara proses, simpanan data dan kesatuan luar. Arus data ini menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem dan dapat berbentuk sbb: 

a. Formulir atau dokumen yang digunakan di perusahaan 

b. Laporan tercetak yang dihasilkan oleh sistem 

c. Masukan data untuk komputer 

d. Data yang dibaca atau direkamkan ke suatu file 

e. Suatu isian yang dicatat pada buku agenda 

Simbol: Arus data dpt digbrkan dengan suatu panah    

3. Process (Proses) 

Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses. 

Simbol: lingkaran

4. Data Store (Simpanan Data) 

Simpanan data merupakan simpanan dari data yang dapat berupa: 

a. Suatu file atau database di sistem komputer 

b. Suatu arsip atau catatan manual 

c. Suatu tabel acuan manual 

d. Suatu agenda atau buku 

Simbol:  dua garis sejajar%3CmxGraphModel%3E%3Croot%3E%3CmxCell%20id%3D%220%22%2F%3E%3CmxCell%20id%3D%221%22%20parent%3D%220%22%2F%3E%3CmxCell%20id%3D%222%22%20value%3D%22%22%20style%3D%22html%3D1%3Bdashed%3D0%3BwhiteSpace%3Dwrap%3Bshape%3DpartialRectangle%3Bright%3D0%3B%22%20vertex%3D%221%22%20parent%3D%221%22%3E%3CmxGeometry%20x%3D%22360%22%20y%3D%22220%22%20width%3D%22100%22%20height%3D%2230%22%20as%3D%22geometry%22%2F%3E%3C%2FmxCell%3E%3C%2Froot%3E%3C%2FmxGraphModel%3E%3CmxGraphModel%3E%3Croot%3E%3CmxCell%20id%3D%220%22%2F%3E%3CmxCell%20id%3D%221%22%20parent%3D%220%22%2F%3E%3CmxCell%20id%3D%222%22%20value%3D%22%22%20style%3D%22html%3D1%3Bdashed%3D0%3BwhiteSpace%3Dwrap%3Bshape%3DpartialRectangle%3Bright%3D0%3B%22%20vertex%3D%221%22%20parent%3D%221%22%3E%3CmxGeometry%20x%3D%22360%22%20y%3D%22220%22%20width%3D%22100%22%20height%3D%2230%22%20as%3D%22geometry%22%2F%3E%3C%2FmxCell%3E%3C%2Froot%3E%3C%2FmxGraphModel%3E%3CmxGraphModel%3E%3Croot%3E%3CmxCell%20id%3D%220%22%2F%3E%3CmxCell%20id%3D%221%22%20parent%3D%220%22%2F%3E%3CmxCell%20id%3D%222%22%20value%3D%22%22%20style%3D%22html%3D1%3Bdashed%3D0%3BwhiteSpace%3Dwrap%3Bshape%3DpartialRectangle%3Bright%3D0%3B%22%20vertex%3D%221%22%20parent%3D%221%22%3E%3CmxGeometry%20x%3D%22360%22%20y%3D%22220%22%20width%3D%22100%22%20height%3D%2230%22%20as%3D%22geometry%22%2F%3E%3C%2FmxCell%3E%3C%2Froot%3E%3C%2FmxGraphModel%3E

2. Bentuk Data Flow Diagram 

Terdapat 2 bentuk Data Flow Diagram  yaitu Physical Data Flow Diagram (Diag. Arus Dt Fisik) dan Logical Data Flow Diagram (Diag. Arus Dt Logika). Data Flow Diagram  

Fisik lebih tepat digunakan untuk menggambarkan sistem yang ada (sistem lama) dan lebih menekankan pada bagaimana proses dari sistem yang diterapkan. Sedangkan diagram arus data logika digunakan utk menggambarkan sistem yang akan diusulkan dan lebih menekankan proses-proses apa yang terdapat dalam sistem. 

3. Pedoman Menggambarkan Data Flow Diagram 

1. Identifikasikan terlebih dahulu semua kesatuan luar yang terlibat di sistem. 

2. Identifikasikan semua input dan output yang terlibat dengan kesatuan luar. 

3. Gambarkanlah terlebih dahulu suatu diagram konteks. 

Dari diagram konteks ini akan digambar dengan lebih terinci lagi yang disebut dengan level 0. Tiap-tiap proses di level 0 akan digambar secara lebih terinci lagi disebut dengan level 1. Tiap-tiap proses di level 1 akan digambar secara lebih terinci lagi disebut dengan level 2 dst sampai tiap-tiap proses tidak dapat digambar lebih terinci lagi.  

4. Gambarlah bagan berjenjang untuk semua proses yang ada di sistem terlebih dahulu. 

Bagan berjenjang digunakan untuk mempersiapkan penggambaran DAD ke level-level lebih bawah lagi. 

5. Gambarlah sketsa DAD untuk diagram level 0 berdasarkan proses di bagan berjenjang. 

6. Gambarlah DAD utk level-level berikutnya yaitu level 1 dst utk tiap-tiap proses yg dipecah-pecah sesuai dengan bagan berjenjangnya. 


2. DESAIN INPUT SECARA UMUM 

Langkah-langkah desain input secara umum adalah: 

1) Menentukan Kebutuhan Input dari Sistem Baru: Identifikasi jenis input yang diperlukan berdasarkan analisis sistem dan diagram arus data (DAD).

2) Menentukan Parameter dari Input: Definisikan parameter input, termasuk bentuk, sumber, dan alat input yang akan digunakan.

Contoh: 

Data Induk Pegawai 

Nomor Induk Pegawai: 

Nama Pegawai:

Alamat: 

Tempat Lahir: 

Tanggal Lahir: 

Pendidikan: 

3) Pengkodean: Buat sistem pengkodean untuk mengklasifikasikan data agar mudah diingat dan digunakan.

4) Desain Dokumen Input: Rancang formulir atau tampilan layar untuk menangkap data dengan efektif.

5) Validasi Input: Implementasikan mekanisme untuk memastikan akurasi dan konsistensi data yang dimasukkan.


3. DESAIN OUTPUT SECARA UMUM 

Langkah-langkah desain output secara umum adalah: 

1) Menentukan Kebutuhan Output dari Sistem Baru: Identifikasi jenis output yang diperlukan berdasarkan analisis sistem dan DAD.

2) Menentukan Parameter Output: Definisikan parameter output, termasuk format, tipe, media distribusi, dan alat yang digunakan.

3) Desain Laporan dan Visualisasi: Rancang format laporan dan elemen visual untuk menyajikan data dengan jelas.

4) Pengujian Output: Uji hasil output untuk memastikan bahwa informasi yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan pengguna.

5) Penyusunan Prosedur Distribusi Output: Tentukan cara output akan disebarkan kepada pengguna atau pihak terkait.


4. DESAIN DATABASE SECARA UMUM 

Database dibentuk dari kumpulan file. Sedangkan file dibentuk dari kumpulan Record. Dan record dibentuk dari kumpulan field. Sedangkan field merupakan kumpulan dari item data. Item data dapat berupa huruf, angka atau simbol-simbol khusus. 

Langkah-langkah desain database secara umum: 

1) Menentukan kebutuhan file pada sistem informasi 

2) Menentukan parameter dari desain database tsb. : Type File, Media File, Organisasi File & key field dari file tsb 

3) Normalisasi Data: Terapkan teknik normalisasi untuk mengurangi redundansi data dan meningkatkan integritas.

4) Definisi Indeks dan Kunci Utama: Tentukan kunci utama dan indeks untuk mempercepat akses data.

5) Pengujian Struktur Database: Uji struktur database untuk memastikan bahwa semua kebutuhan data dapat dipenuhi dengan efisien.


5. DESAIN TEKNOLOGI SECARA UMUM 

Untuk tahap desain teknologi secara umum, langkah pertama perlu dilakukan oleh analis adalah mengidentifikasi jenis dari teknologi yang dibutuhkan, baik yang berkaitan dengan penggunaan hardware (perangkat keras), software (perangkat lunak) dan brainware yaitu personil yang terlibat dengan sistem informasi. Kemudian langkah kedua adalah menentukan jumlah yang dibutuhkan dalam penggunaan hardware maupun software untuk sistem informasi tsb. Langkah ketiga adalah rancangan arsitektur sistem yang mencakup komponen teknologi yang akan digunakan. Langkah keempat adalah rencanakan bagaimana berbagai teknologi akan diintegrasikan dalam sistem secara keseluruhan. Langkah terakhir adalah uji semua komponen teknologi untuk memastikan bahwa mereka bekerja dengan baik bersama-sama dalam mendukung sistem.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

BAB I KONSEP DASAR

1.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 1. Definisi Sistem  Sistem merupakan suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu. Sistem dapat juga diartikan sebagai kumpulan unsur-unsur yang saling berinteraksi satu dengan yang lain untuk menghasilkan tujuan. 2. Karakteristik Sistem  Sifat-sifat khusus yang dimiliki oleh sistem: 1.) Komponen Sistem      Komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi  proses sistem secara keseluruhan.  Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang berarti saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. 2.) Batas Sistem      Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. ...

BAB II TINJAUAN UMUM PENGEMBANGAN SISTEM

    2.1 Perlunya Pengembangan Sistem dalam Suatu Organisasi  Pengembangan Sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Sebab perlunya pengembangan sistem :  1. Adanya permasalahan yang timbul pada sistem lama.  Sistem lama sering kali mengalami ketidakberesan, seperti kesalahan yang tidak disengaja, operasi tidak efisien, serta pelanggaran kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan. 2. Pertumbuhan organisasi  Pertumbuhan organisasi yang menyebabkan harus disusunnya sistem baru. Pertumbuhan organisasi diantaranya adalah kebutuhan informasi yang semakin luas, volume pengolahan data semakin meningkat, perubahan prinsip akuntansi yang baru. Karena adanya perubahan ini, maka menyebabkan sistem yang lama tidak efektif lagi, sehingga sistem yang lama sudah tidak dapat memenuhi lagi semua kebutuhan informasi yang dibutuhkan manajemen. 3. Untuk meraih kesem...

Pembahasan Soal UTS

  1. Sebutkan contoh-contoh jurnal dipublikasikan tahun 2019 – 2024 minimal 3 buah jurnal pada masing-masing tema. Dan pembahasannya pada tema-tema penelitian yang bisa digunakan pada saat penyusunan Skripsi nantinya (1 tema cukup membahas resume/ringkasan 1 jurnal):   a. Sistem Informasi SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) PARIWISATA KOTA BANDUNG MENGGUNAKAN GOOGLE MAPS API DAN PHP  https://jurnal.unnur.ac.id/index.php/jurnalfiki/article/view/389/380 Artikel jurnal ini membahas mengenai pembuatan sistem informasi geografis berbasis web menggunakan Google Maps API dan PHP untuk mempermudah wisatawan menemukan destinasi wisata yang ada di kota Bandung.  Peneliti mengembangkan sistem ini karena masih banyak obyek wisata di kota bandung yang informasinya masih kurang, pemerintah hanya mengandalkan promosi lewat media cetak untuk mempromosikannya. Hal ini belum cukup untuk memberikan informasi kepariwisataan dan dinilai kurang efektif. Wisatawan dapat mengalami kesulitan un...